Sabtu, 18 Februari 2012

Cinta dan Cemburu karena Allah


Bismillahirrahmanirrahim.. Dear Dee... “Sebel... sebel” bathinku dalam hati. 
Bagaimana gak sebel, sohib kecilku Nugi meremove diriku dari list akun Facebooknya. Alhasil muka kutekuk seharian. Untung hari itu aku ijin, jadi murid-muridku gak melihat wajah jelekku yang lagi ngambek.

Sejujurnya aku memahami keadaannya karena kini dia telah menikah, dan kutahu istrinya Wulan termasuk golongan wanita dengan kadar cemburu di atas 100%, dan mungkin langkah yang Nugi lakukan adalah untuk menjaga perasaan sang istri, walaupun ku tahu itu bukan solusi terbaik menurutku..
“Dengan restu Allah ku ingin milikimu.. tiba-tiba hapeku berbunyi, ketika kulihat ternyata Arif menelpon.
“Assalamu’alaikum,” terdengar sapanya.
“Wa’alaikumsalam warahmah," jawabku lesu karena kurang mood gara-gara sikap Nugi.
“Ada waktu untuk ketemu, ada sesuatu yang ingin kusampaikan, jam setengah empat ku tunggu di Taman Bungkul.. on time.. awas telat,” katanya trus memutuskan telpnya.
“Dasar ra sopan”, keluhku tapi karena tahu memang sifat Arif dari dulu to the point gak suka basa basi.
Taman Bungkul adalah salah satu taman kota di Surabaya, terletak di salah satu sisi jl. Darmo. Di sana sering di pakai acara kumpul, selain asri ada juga taman bermain. Dan dekat dengan masjid Al Falah salah satu dari masjid besar di Surabaya.
Aku datang jam tiga lebih lima belas menit, karena saat itu aku lagi gak sholat jadi datang tepat waktu.. di sana aku belum melihat batang hidung Arif, sahabat kecilku dan juga cinta pertamaku, aku menyukainya sejak dulu, tapi gak berani berharap karena mempunyai banyak kelebihan tampan, cerdas dan telah mencapai kebebasan finansial di usianya yang cukup muda.
Dari kejauhan aku melihat sesosok putih, dengan baju koko senada dengan kulitnya yang bersih. Senyumnya yang lama kurindu walau aku tahu itu adalah rindu yang terlarang, kadang sempat berfikir kapan kerinduan ini berubah menjadi halal untuk diriku.
Di tempat aku menunggu ada dua ayunan, dan aku duduk di salah satu ayunan dia mengucapkan salam, subhanallah dalam hatiku wajah cakep banget terutama ketika di wajah masih tersisa bekas air wudhu. “hust hust.. ku coba mengusir rasa kagum itu.
Arif mengajakku ke salah satu depot yang berada di taman tersebut. dia memesan jus alpukat kesukaannya sedang aku memesan jus wortel plus tomat kesukaanku.
“kenapa wajahmu kok jelek gitu”katanya sambil meminum jus kesukaanya.
Aku menceritakan kekecewaanku pada Nugi, Arif tahu Nugi karena kami bertiga teman SD.
“Bukankan cemburu itu adalah bagian dari cinta?”
“Iya, tapi bila berlebihan itu juga tak baik, karena secara tak langsung kita kurang percaya dengan kesetiaan pasangan kita.”
“Jika cemburu karena dia merasa aku lebih baik darinya harusnya memacunya dirinya bahwa dirinya bisa lebih baik dari aku, lagipula kenapa cemburu kan yang di pilih Nugi sebagai pasangan jiwanya adalah dia bukan aku,” protesku.
“Hmmm.. dasar egoismu kadang gak berubah ya, kadang kau harus melihat tak hanya dari sudut pandangmu.. bagaimanapun kau dan wulan bukan individu yang sama, kalian berdua di terpa dengan kedewasaan yang berbeda, mungkin ini yang terbaik buat kalian bertiga, ku yakin ada hikmah dari setiap kejadian.. iya kalo Nugi remove kamu gara-gara Wulan gimana kalau dia mempunyai masih perasaan padamu?”
“Maksudmu..."
“Nugi sebenarnya dari dulu suka sama kamu, kamu sendiri yang kurang sensitive, trus dia bertemu dengan Wulan, dan dia merasa Wulan membutuhkan dirinya lebih dari kamu, namun perasaan Nugi padamu kuyakin masih ada, dan kini dia berjuang bagaimana dia menjaga cintanya padamu karena Allah, dan konsekuensi atas pilihannya kepada Wulan sebagai istrinya, dan dia harus menjaga ikatan cinta yang menggenapkan agamanya karena Allah, keputusan Nugi ini bukan keputusan yang mudah. Dia mencintaimu karena Allah, dan tetap ingin menjaga cinta tersebut dengan memasrahkan dirimu kepada Allah,” aku terdiam dengan penjelasan Arif.
“cemburu itu boleh, tapi jangan sampai membuat kita menjadi posesif, ingatlah cinta itu sebatas kematian, namun cinta karena Allah itu cinta yang abadi. Secinta-cinta pada manusia, suatu saat cinta tersebut akan di ambil Allah kembali.
“selain itu tandanya kau harus cepet nikah biar kesendirianmu gak menimbulkan fitnah.”
“Ngomong sih gampang... tapi dengan siapa?” tanyaku balik.
“Siapkan dirimu menjadi Mrs Arif Rahman?” tanyanya serius.
Aku tersedak mendengar ucapan Arif.. hatiku berdebar gak karuan ..
“Kenapa kau mengucapkan itu, kau menggodaku ya?”
“Apa aku terlihat menggoda atau kurang serius?”
“Rif, sebaiknya kau jangan menjadikan aku sebagai Mrs Arif, aku tuh jelek, lebih tua dari kamu satu tahun, aku tuh gak pandai memasak, gak pandai bersih-bersih rumah...dan ... “ ucapanku mulai ngelantur.
“Rosulullah dan Khadijah aja beda 15 th dan mereka bahagia, lagipula aku mencari istri bukan mencari pembantu.. semua pekerjaan tersebut bisa diskusikan nanti karena kita bisa saling berbagi tugas untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.”
“Da... aku ingin memberikan kehormatan kepadamu dengan pernikahan, maafkan aku yang telah membuatmu menunggu, aku sengaja tidak menghubungimu bukan karena tidak ingin bersamamu tapi karena aku ingin menjaga kesucian dan keagungan cintaku padamu yakni Cinta karena Allah.. karena itu aku berusaha keras agar bisa menjadi tubuh terbaik untukmu. Karena aku mencintaimu karena Allah.”
“Apa kau bersedia menjadi Mrs Arif Rahman?” aku diam dan wajahku memerah.
“Dengan nama Allah wahai AiNur Mufidah ijinkan aku menjadi imam bagi hidupmu dunia dan akhirat, insyaAllah...” kata Arif tegas.
“Subhanallah.. sungguh engkau menjagaku untuk lelaki hebat di hadapanku” kataku dalam hati dan akupun menganggukan kepalaku tanda setuju.
“ini.. sebuah kotak perhiasan berisi kalung liontin berbentuk angka satu dan bintang yang terbuat dari berlian dan emas putih..
“apa ini?” tanyaku.
“itu kado buatmu.. pakailah aku ingin engkau selalu menjadi yang nomor satu, liontin itu dekat dengan jantung.. aku berharap dalam hidupmu kamu mencukupkan segala sesuatu dengan Allah di hatimu.”
Setelah itu kami pulang ke rumah kami masing-masing.
Selepas Isya’.
“Dengan restu Allah ku ingin milikimu..”  suara hapeku berbunyi kulihat ada telp dari Nugi.
“assalamu’alaikum” sapanya.
“Wa’alaikumsalam warahmah” balasku.
“Da.. tolong kuatkan hatimu dan ikhlaskan, Arif mengalami kecelakaan, mobilnya bertabrakan dengan Truk.. dan dia meninggal seketika.”
Aku langsung lemas.. mulutku berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali, dan hapeku jatuh dari genggamanku.
Insya.Allah bersambung...

Atas Nama Cinta, Aku Mencintaimu


Bismillahirrahmanirrahiim... 
Dear Dee.. 
Usai pulang dari makam Arif, aku lebih memilih berdiam diri di kamar. Kamarku yang mungil, menjadi saksi bisu saat aku kembali membuka surat cinta pertama dan terakhirku dari orang yang kucintai.. dengan membaca Basmallah kubaca surat tersebut..



Assalamu'alaikum Wr Wb
Untuk wanita terindah dalam hidupku setelah ibundaku...
Melalui surat ini biarkan aku menumpahkan semua rasa yang selama ini kusimpan dan akan kukatakan saat kau telah halal bagiku...
Waktu itu kita pertama kali bertemu ketika kita masuk Taman Kanak-kanak, aku ingat betul kau di samping kiriku.. aku teringat waktu kau nangis karena belum bisa membuat sebuah bintang di buku gambarmu, akhirnya aku menggambarnya khusus untuk, sebuah bintang di selembar kertas putihmu,..
Ternyata kita tak hanya sekelas di Tk tapi juga di SD, dan aku ingat anak cewek yang nangisan tidak lagi kutemui, yang kutemui adalah anak perempuan yang tumbuh, kau ibarat sekuntum bunga di antara kumpulan lebah karena kau satu--satunya cewek di kelompok belajarmu, tak jarang kau menjadi komandan pasukan pemimpin upacara setiap senin, saat SD kita sering kali bermain tangkap belalang di depan BAPINDO yang sekarang sudah menjadi Bank Mandiri.. kau selalu saja gak mau kalah denganku.. hingga akhirnya kita berpisah Di SMP, jujur aku sebel denganmu kenapa kau pilih sekolah yang Gradenya menengah padahal kau bisa masuk ke Grade atas, alasanmu pasti satu karena perintah orang tua..
Jujur aku kesepian tanpa kau.. tak ada teman yang cerewet yang selalu menegurku dengan sabar.. mungkin tanpa kau sadari aku adalah the Boy at the Windows, seorang anak-anak laki-laki yang selalu melihatmu dari balik jendela, karena aku belum bisa menetralkan perasaan sebelku karena kau memilih sekolah yang berbeda denganku, tahu gak ketika kau melihat jendelaku aku pasti langsung sembunyi karena JAIM...
Kaupun tumbuh menjadi gadis, kau tahu aku sangat cemburu saat kau cerita ada seorang temanmu yang bernama Nur Hilmi yang bisa merubahmu hanya dengan sekali teguran,.. sampai aku menyadari cemburu dan cintaku padamu belum saatnya ku tanam karena aku belum menjadi seorang Qawwam, karena itu aku berjanji akan menjadi pria yang hebat yang pantas kau jadikan Pemimpin bagimu... dan cintaku bertambah ketika kau tumbuh menjadi bidadari yang sempurna, sikapmu yang sederhana, polos dan cenderung apa adanya membuatku bisa bebas menjadi diriku..
Saat emailmu yang beruntun mengingatkan aku untuk membacakan permintaanmu kepada Sang Cinta, saat itulah aku memohon pada Sang Cinta
"Ya Rabb.. Sang Pemilik Cinta ijinkan hamba memberikan kehormatan cinta yang selama ini hamba simpan sebagai wujud taat hamba kepadamu kepada wanita yang bernama Ainur Amatullah, kukuhlah cinta kami berdua sebagai salah satu cinta yang mendapat naunganmu di Yaumul Akhir.Aamiin
Bersama Surat Cintaku ini ( maaf kau tahu aku bukan tipe pria yang bisa mengungkapkan perasaan secara langsung ), aku serta dua buah Baju pengantin putih untukmu...
Putihnya gaun pengantin itu seperti cintaku padamu yakni Cinta Karena Allah
Putihnya gaun pengantin itu kita kenapa pada saat pengukuhan cinta kita di hadapan Allah, dia setelah akad itu kau telah halal untuk kurindu dan kucintai
Putihnya gaun pengantin itu ibarat perbauran warna pelangi menjadi satu, bagaimanapun kita individu yang berbeda namun semua perbedaan tsb akan menuju satu tujuan yakni Ridha Allah
Putihnya gaun pengantin itu kita kenakan ketika kita mengadakan walimah, untuk mengenalkan pada dunia inilah cinta, dan dengan ijin Allah kita bersama-sama mewujudkan sebuah keluarga yang menjadi pemimpin orang-orang yang beriman...
Atas Nama Cinta ijinkan aku mencintaimu karena Allah
Itulah surat cinta dari Arif,,
Aku menaruh surat tsb di sebuah botol kemudian aku meminta anggun mengantarku laut, aku ingin membuang surat tsb dengan mengambil hikmahnya.. botol yang berisi surat tsb sudah mengapung-ngapung di laut, ombak kalah itu tidak terlalu keras, jarak aku dan botol sekitar semeter.. aku ingat kalau dilarang buang sampah sembarangan jadi botol tsb ku ambil kembali.. Anggun tertawa geli dengan sikap Ge Je ku namun dia lebih memilih diam, mungkin karena dia berusaha memahami keadaanku sekarang.
Beberapa hari kemudian gaun putih pengantin dari Arif kuberikan ke salah seorang saudara seiman yang hendak menikah, namun karena keterbatasan biaya jadi belum bisa membeli baju yang layak, beberapa orang ada yang protes kok aku memberikan peninggalan terakhir Arif untukku, namun aku tahu seandainya Arif hidup pasti dia juga mengiyakan sikapku.. karena dengan menebar kebaikan kita akan tetap hidup walau raga ini telah hancur...
Atas Nama Cinta, Aku mencintaimu
Bukan sekedar kata namun bagaimana aku siap menyikapi cinta tsb
sehingga kita berdua bisa menjemput ridha Illahi
Insya Allah

Allah ada untukku...



Sungguh, masalah yang aku hadapi saat ini terasa sulit, terasa rumit bahkan rasanya aku ingin pergi berlari menutup pintu masalah rapat-rapat lalu membuka pintu kebahagiaan dan ku kunci hingga tak ada masalah yang datang. 
Aku tahu manusia hanya bisa berniat, berusaha dan berdo'a, hasil dan takdir Allah yang menentukan. Tapi mengapa selalu hinggap keputusasaan yang berlebih saat hasil itu tidak sesuai dengan keinginan?
Sudah hampir 2 minggu Galang tunanganku sibuk dan sulit dihubungi, padahal seharusnya kami sibuk untuk persiapan acara pernikahan kami yang tinggal 1 bulan. Entah ada apa, entah dimana dia berada. Sejujurnya hatinya hancur, hati ini ragu, hati ini pilu tak dapat ku bendung. Tapi aku berusaha tegar menghadapi masalah ini, tak ku ceritakan hal ini pada ayah dan ibuku. Setiap hari aku keluar rumah, beralasan untuk mempersiapkan pernikahan bersama tunanganku. Ayah dan ibu hanya tersenyum dan menyuruhku untuk tetap semangat.
Hari ini, aku menemui calon mertuaku. Sebenarnya niatku yang paling utama, aku ingin mengetahui apa yang terjadi dengan tunanganku, tapi hal itu aku tutupi dengan pura-pura menengok mereka dan sekedar bersilaturrahmi.
Sesampainya di halaman rumahnya, ku lihat ayah tunanganku sedang bersantai sambil membaca sebuah majalah di halaman rumah. Tapi ketika dia melihatku seketika dia pergi meninggalkanku lalu masuk kedalam rumah dan menutup pintu dengan agak kencang. 
Aku terdiam terpaku, tidak mengerti dengan sikap ayah tunanganku itu. Dalam hati aku berkata, apakah aku memiliki kesalahan padanya? Segera ku sadarkan diriku dari lamunan itu. Ku beranikan diri mengetuk pintu.
"Assalamu'alaikum."
Beberapa kali aku mengucapkan salam tak ada jawaban. Tak berapa lama, terlihat bi imah menjawab salam dan membukakan pintu. 
"Wa'alaikumussalam, eh.. non Rindu. silahkan masuk non," ucapnya dibarengi dengan senyuman.
"Mama dan Ayah ada bi?" tanyaku.
"Ada, sebentar non, saya panggilkan."
Tak berapa lama Mama tunanganku datang dengan wajah yang terlihat marah. lalu dia berkata
"Ada urusan apa kamu datang kesini du?"
Aku sangat kaget dengan pertanyaan itu, ada apa ini? mengapa Mama mertuaku berkata seperti itu. Aku tersenyum dan berkata .
"Aku ingin tahu kabar mama dan ayah, silaturahmi saja ma. mama ko bertanya seperti itu?"
Mama pun duduk dengan jarak yang jauh denganku. 
"Mama dan ayah sehat. Sudahlah du, kamu pulang sana," dengan nada sedikit marah.
"Ha ? ada apa ini ma? ko mama berkata seperti itu pada Rindu? apa rindu punya salah ma?" tanya ku dengan nada cepat dan heran.
"Du, kamu itu sudah mama anggap anak sendiri, acara pernikahan kamupun sebentar lagi, tapi kenapa kamu tidak setia pada Galang? kalian sudah bertunangan" gubris mama tunanganku itu.
"Apa ma ?! tidak setia apa maksudnya ma? Rindu tidak mengerti. Justu Rindu datang kesini ingin tahu keberadaan Galang ma. Sudah hampir 2 minggu Galang tidak ada kabar ma" ucapku dengan nada sedikit meninggi tak dapat mengontrol emosiku.
"Mama tak tau mana yang benar diantara ucapan kalian, tapi Galang berkata kamu selingkuh dengan temannya di kantor. Galang sekarang pergi, dia meminta untuk dipindahkan kerja ke daerah Kalimantan" penjelasan mama yang membuatku schok, lunglai tak berdaya.
Seketika itu aku lemas, jatuh, hancur hatiku mendengar penjelasan mama. Sedih rasanya aku dituduh seperti itu oleh calon suamiku sendiri. apa salahku Galaaaannggg ?! teriakku dalam hati. Aku takkuasa aku lemas aku rapuh dan akhirnya akupun tak sadarkan diri.
Setelah kejadian itu aku mencari kabar Galang kesana kemari, ke kantor, ke rekan bisnisnya, ke sahabat dan teman-temannya. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa sebenarnya Galang meninggalkanku karena dia telah memiliki seorang istri. Wanita yang dia nikahi 2 tahun yang lalu, mereka melangsungkan nikah sirih tanpa sepengetahuan orang tua Galang. 
Hancurlah hatiku ketika mendengarnya, hancurlah semua cinta di hatiku, bergetarlah tubuhku tak kuat mendengar penjelasan itu, aku luluh lantah, aku hancur sejadi-jadinya. Apa yang harus aku katakan pada ibu dan ayahku ? apa yang harus aku katakan pada sahabat dan teman-temanku?????
Ya Allaaaaaah .... aku sungguh tak sanggup, aku rapuuuh, aku hancuuurrrr...!!!
Beberapa hari aku mengurung diri di kamar, ku bakar foto-foto kenanganku dengan Galang, ku hancurkan foto prewedding yang menggantung di tembok kamarku. Menangis dan berteriak sejadi-jadinya.
Ibu dan Ayahku terdiam, mereka sedih melihatku seperti ini. Ibu ku menangis tak sanggup melihatku seperti ini. Ibu berkali-kali membujukku untuk keluar kamar. Berkali-kali pula ibu berkata di depan pintu untuk menegarkanku.
Salah satu perkataan ibu yang paling menyentuh hatiku adalah: "Sayang, ibu disini masih menemanimu, cinta ibu ada untukmu sayang."
Perkataan itulah yang membuatku terdiam dan berfikir. Tak berapa lama ku bukakan pintu, lalu aku memeluk ibu dan menangis sejadi-jadinya. Ibu mendekap erat penuh kekhawatiran. Kurasakan cintanya ada untukku, kurasakan kasihnya ada untukku. Kulihat sesosok pria renta disamping ibu menitihkan air matanya memandangiku. Ku hampiri dan ku peluk ia dengan erat.
"Tidak semua yang baik menurutmu itu baik dihadapan Allah, tidak semua yang kamu inginkan akan kamu dapatkan, tidak semua yang kamu harapkan menjadi kenyataan. Allah lebih tahu apa yang terbaik untumu sayang, dan Allah tengah mempersiapkan pria yang memiliki cinta suci untukmu sayang" Ucap Ayah sambil mendekapku dengan kasih.
Dua tahun kemudian...
Dan pada akhirnya aku tahu, Allah menjadikan aku tegar, memberikan sebuah pelajaran berharga, dan yang paling penting, sekarang aku mencintai Allah dengan sesungguhnya karena ia memberikan Muhammad Ikhlas suamiku yang memberikan cinta suci seperti apa yang Ayah katakan saat itu.

Jumat, 17 Februari 2012

Ukhti, Jilbabmu Kehormatanmu





Bismillahirrohmaanirrohiim. "Tidak ada suatu cobaan sepeninggalanku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yang melebihi bahayanya, cobaan yang berhubungan dengan soal wanita."(HR. Bukhari)
Sahabat fillah, disini saya akan melanjutkan tentang sharing antara saya dengan salah satu teman. Memang kejadian itu terjadi di dalam mobil umum. Tapi justru kami senang, bisa sambil mengingatkan diri dan juga orang lain.
Entah percakan dimulai darimana, namun sebagian yang saya ingat insya Allah akan disampaikan dalam catatan ini.
Pertama, tentang perintah Allah yang mewajibkan wanita memakai JILBAB bukan KERUDUNG. Sempat saya jadikan status kalau tidak salah 2 hari yang lalu. Coba kita perhatikan firman Allah : "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min : hendaknya menutupi badan mereka dengan jilbabnya atas (seluruh tubuh) mereka. Demikian itu (supaya) lebih dekat (mudah) dikenal, (bahwa mereka adalah wanita-wanita yang baik pekertinya), lalu mereka tidak akan diganggu (oleh orang-orang munafik). Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.” (QS. Al-Ahzab : 59)
Sahabat fillah mungkin betanya-tanya , lalu apa bedanya jilbab dengan kerudung?
Baiklah, yuk senyum dulu sebelum dilanjutkan. 
Ukhti yang saya cintai karena Allah. Jilbab merupakan baju kurung yang lapang yang dapat menutupi kepala yang diulurkan hingga menutupi dada, tidak transparan sehingga tidak terlihat bentuk rambut yang ada di dalamnya. Sedangkan kerudung, sama memang penutup kepala, tapi ketika dipakai kita tidak memperhatikan menutupi dada atau tidak, memperlihatkan bentuk rambut di dalamnya atau tidak. Insya Allah kita akan mengerti meski dengan penjelasan yang sedikit ini. Afwan, karena saya pun masih sangat awam tentang ini. Wallahu'alam.
Kedua. Mungkin sesekali pernah tersirat di hati kita, mengapa Allah mewajibkan kita berkerudung?
Nah, saya ingin bertanya. Kita ibaratkan, jika kita mempunyai dua buah loli. Yang satu dibungkus, dan yang satu lagi tidak dibungkus. Manakah yang akan kita pilih? Saya serahkan jawabannya kepada sahabat fillah.
Lalu, kita ibaratkan lagi. Jika ikhwan melihat akhwat yang memakai pakaian tertutup dan yang serba ketat. Manakah yang akan dia pilih? Jika memilih yang serba ketat, mengapa dia tidak memilih yang tertutup?
Dan menurut survey saya, akhwat yang tertutup, insya Allah lebih banyak disegani dan dihormati. 
Dan kembali saya serahkan jawabannnya kepada sahabat fillah.
"Perempuan itu aurat, maka jika ia keluar rumah(tanpa busana memadai) bersiaplah syetan untuk memanfaatkannya(sebagai racun bagi laki-laki)" (HR. Tarmidzi)
Ketiga, ini yang menurut saya paling utama dari yang kedua alasan tadi. Yaitu FITNAH. Coba kita renungkan sabda Rasulullah Solallahu 'Alaihi Wasallam berikut ini:
"Sesungguhnya dunia ini sangat manis, Allah menyerahkan kepada kamu untuk melihat bagaimana kamu berbuat, karena itu berhati-hatilah pada wanita. Sesungguhnya fitnah pertama Bani Israil terjadi karena wanita".(HR. Muslim)
Ukhti, kelak kita akan menjadi seorang ibu. Semoga generasi pengubah kita kelak akan menjadi anak yang sholeh dan sholeh, yang menuruti perintah Allah lebih baik dari yang sedang kita usahakan sekarang. Bukankah itu yang selalu kita harapkan. Allah tak pernah menuntut kita untuk berubah secara langsung, namun membutuhkan proses. Namun proses itu tidak cukup hanya dengan diam, tetapi berikhtiar, mambuka dan merenungi setiap terjemahan Al-Qur'an, memahami setiap sabda Rasulullah Solallahu 'Alaihi Wasallam, meniru setiap apa yang dilakukannya.
Kemudian mengamalkannya dan meminta kepada Allah untuk memperteguh dan mengistiqomahkan. Tidak ada yang terlambat, karena sekarang sudah bukan saatnya lagi berlomba-lomba untuk dunia.
Maafkan jika dalam tulisan ini, saya banyak "berpesan" atau "so mengajari". Sungguh tidak. Karena tangan ini pasti tidak akan bisa bergerak mengeja tulisan ini hingga selesai jika bukan Allah yang mengijinkannya. Saya pun sama, hanya hamba yang dhaif, yang ditutupi aib-aibnya oleh Allah hingga masih mampu menyampaikan ini.
Semoga diri kita tidak akan pernah lelah atau menyerah untuk menuju setiap langkah kebaikan, meski sekecil apapun itu. Jangan pernah menyerah, karena janji ??????? itu pasti.
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula." (QS. Al-Zalzalah : 7-8)

Rabu, 21 Desember 2011

Do'a untuk Ibu

Kutahu, bunda
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku
dalam setiap do’a yang kau panjatkan
Kutahu bunda
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta
yang keluar dari lisanmu
Kutahu bunda
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku
Andai aku bisa, bunda
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu
Andai aku mampu, bunda
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu,
sehangat dekapanmu, setulus kasihmu,
dan sebijak nasihatmu
 

Selasa, 06 Desember 2011

seseorang mencintai karena allah

bismillah, aku mencintainya dengan sederhana, seperti pesan api kepada kayu yang tak pernah dikatakan yang membuatnya menjadi abu, aku mencintainya  dengan sederhana seperti isyarat angin kepada awan  yang membuatnya tiada, tanpa beban dan tak melampauin ketentuannya.....